Divertikulosis adalah kondisi di mana terbentuk kantong-kantong (divertikula) pada dinding usus besar. Kantong tersebut paling sering berlokasi di bagian usus besar sebelah kiri bawah. Ukuran kantong biasanya cukup kecil (5 sampai 10 milimeter), walaupun kadang-kadang ada juga yang lebih besar.
Divertikulosis paling sering mengenai mereka yang berusia tua, yaitu di atas 40 tahun. Hal ini mungkin berhubungan dengan kekuatan dinding usus besar yang semakin menurun seiring dengan bertambahnya umur.
PENYEBAB
Proses terbentuknya kantong di dinding usus besar tidak sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Mereka memperkirakan bahwa proses tersebut terjadi akibat tekanan yang besar terhadap dinding usus besar terutama pada bagian dinding yang tipis dan lemah. Peningkatan tekanan di dalam usus besar dapat disebabkan oleh tinja yang keras. Tinja seperti ini lebih sulit dikeluarkan sehingga memaksa seseorang untuk mengedan lebih kuat. Proses mengedan inilah yang meningkatkan tekanan. Tinja yang keras timbul karena konsumsi makanan yang kurang serat. Fungsi serat adalah menambah volume tinja sehingga kuota lebih cepat tercapai dan tinja lebih cepat dikeluarkan. Dengan demikian, tinja menjadi lebih lunak dan mudah keluar.
GEJALA
Sebagian besar divertikulosis tidak memberikan gejala apa-apa, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa ia menderita gangguan ini. Kadang-kadang, divertikulosis ditemukan tidak sengaja misalnya pada pemeriksaan medis rutin.
Divertikulosis ringan hanya memberikan gejala berupa perut kembung, sering buang angin, dan pola buang air besar tidak teratur. Lain halnya dengan divertikulosis berat. Gejala biasanya berupa nyeri perut kiri bawah yang berkurang setelah buang air besar atau setelah buang angin. Selain itu dapat timbul demam, diare, muntah, atau tinja bercampur darah. Gejala ini timbul karena adanya perdarahan, peradangan, infeksi, atau kebocoran pada kantung divertikulosis. Keadaan ini membutuhkan penanganan medis segera karena dapat membahayakan jiwa penderita.
PENGOBATAN
Tindakan terbaik untuk mencegah divertikulosis adalah dengan cara banyak mengkonsumsi makanan berserat sehingga buang air besar tidak keras. Divertikulosis yang tak bergejala tidak perlu diobati. Walaupun demikian, penderita sebaiknya mengkonsumsi makanan berserat seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan lain-lain. Jika timbul gejala berupa perut kembung atau nyeri perut, dapat diberikan obat antispasmodik seperti Scopma Plus. Sedangkan jika ada tanda-tanda infeksi misalnya demam, penderita harus diberi antibiotik, diminta istirahat, dan dipertimbangkan untuk mendapat perawatan rumah sakit.
Jika divertikulosis mengalami infeksi parah atau mengalami kebocoran, maka dibutuhkan tindakan pembedahan untuk mengatasinya. Tujuan pembedahan adalah membuang bagian usus yang rusak, lalu setelah itu usus disambung kembali.
Sumber : http://www.kerjanya.net/faq/4936-divertikulosis.html
