Halaman

Faringitis (Radang Tenggorokan)


Radang tenggorokan atau faringitis adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh radang bagian belakang tenggorokan, atau yang dalam dunia medis disebut dengan faring. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya dengan sebutan panas dalam.

Radang tenggorokan akan membuat Anda merasa tidak nyaman karena tenggorokan akan terasa sakit atau panas, sehingga membuat Anda kesulitan untuk makan.

Sakit tenggorokan adalah gejala umum dari beberapa penyakit yang berbeda atau terjadi karena penyakit lain, seperti flu, demam, dan mononukleosis (demam kelenjar). Sakit tenggorokan biasanya akan mereda tanpa obat radang tenggorokan dalam waktu kurang dari seminggu.

Seberapa umumkah radang tenggorokan (faringitis)?
Kondisi ini dapat memengaruhi semua orang, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Siapapun bisa mengalami radang tenggorokan baik anak-anak, orang dewasa, atau orang lanjut usia. Namun anak-anak berusia antara 5 sampai 15 tahun cenderung paling sering terkena sakit tenggorokan.

Pada orang dewasa, 10% sakit tenggorokan yang mereka alami disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Anda dapat mengatasi radang tenggorokan ini dengan mengurangi faktor risiko, untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa diskusikan dengan dokter.

Apa saja ciri-ciri dan gejala radang tenggorokan (faringitis)?
Jika Anda mengalami radang tenggorokan, biasanya Anda akan mengalami rasa tidak nyaman dalam tenggorokan. Gejala lain yang muncul biasanya tergantung pada penyebabnya, gejala umum yang muncul pada radang tenggorokan adalah:
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi dan nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Membengkaknya kelenjar getah bening di leher

Karena gejala radang tenggorokan bergantung pada penyebabnya, maka gejala sakit tenggorokan yang Anda rasakan bisa bervariasi. Gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh demam adalah:
  • Bersin
  • Batuk
  • Demam dengan suhu 38 derajat Celsius
  • Sakit kepala ringan

Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh  flu adalah:
  • Kelelahan
  • Pegal-pegal
  • Panas dingin
  • Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius

Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh mononukleosis atau demam kelenjar adalah:
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak
  • Amandel membengkak
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Pembengkakan limpa
  • Peradangan hati

Jika Anda merasa bahwa gejala radang tenggorokan yang Anda rasakan telah mengganggu aktivitas harian Anda, segera konsultasikanlah keluhan Anda kepada dokter untuk mendapatkan obat radang tenggorokan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?
Umumnya sakit tenggorokan akan sembuh dalam satu minggu tanpa konsumsi obat-obatan. Jika sakit tenggorokan dan demam tidak kunjung sembuh walau sudah diobati, Anda dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter.

Jika yang mengalami radang tenggorokan adalah anak-anak, American Academy of Pediatrics merekomendasikan Anda untuk memberikan air putih ketika anak terbangun di pagi hari.

Segera bawa anak Anda ke dokter anak untuk mendapatkan obat radang tenggorokan yang tepat, jika cara di atas tidak berhasil dan malah muncul tanda-tanda yang lebih parah seperti:
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Ada darah di dalam air liur

Jika Anda orang dewasa, American Academy of Otolaryngology menyarankan Anda untuk segera menemui dokter apabila Anda mengalami sakit tenggorokan seperti berikut ini:
  • Sakit tenggorokan yang parah yang berlangsung lebih lama dari 7 hari
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernafas
  • Kesulitan membuka mulut
  • Nyeri sendi
  • Sakit telinga
  • Ruam
  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celsius
  • Darah dalam air liur
  • Sakit tenggorokan yang terus berulang
  • Benjolan di leher
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu

Demam yang menyertai sakit tenggorokan sebaiknya segera diperiksakan karena bisa menjadi gejala untuk kondisi-kondisi lebih serius, seperti:
  • Abses peritonsiler atau quinsy. Pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang tonsil.
  • Epiglottitis. Peradangan lipatan jaringan di belakang tenggorokan, di bawah lidah (epiglotis) yang bisa menghambat pernapasan jika tidak ditangani dengan baik.
  • Infeksi mononukleosis. Infeksi virus Epstein Barr yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.

Apa penyebab radang tenggorokan (faringitis)?
Penyebab sakit tenggorokan biasanya adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri yang menyebabkan pilek dan influenza sebagian besar juga akan mempengaruhi sakit tenggorokan. Virus sebuah penyakit yang menyebabkan sakit tenggorokan antara lain:
  • Pilek
  • Flu (influenza)
  • Mononukleosis (demam kelenjar)
  • Campak
  • Cacar air
  • Croup atau infeksi pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak yang ditandai dengan batuk keras yang menggonggong

Sedangkan infeksi bakteri yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan adalah streptococcus pyogenes dan streptococcus kelompok A. Selain virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
  • Alergi. Alergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bunga bisa menyebabkan Anda sakit tenggorokan. Postnasal drip adalah penyebab utama dalam kasus alergi yang disebabkan radang tenggorokan. Hasil paparan alergen, postnasal drip terjadi ketika mampet pada sinus mengalir ke tenggorokan, menyebabkan rasa menggelitik atau rasa sakit gatal.
  • Udara. Udara yang pengap dan panas di dalam sebuah ruangan bisa membuat tenggorokan Anda terasa kasar dan gatal, terutama di pagi hari saat Anda bangun tidur. Bernapas terlalu sering melalui mulut karena hidung tersumbat juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Iritan (bahan kimia). Polusi udara di luar bisa menyebabkan iritasi tenggorokan terus-menerus. Polusi udara di dalam ruangan karena rokok atau bahan kimia juga bisa menyebabkan radang tenggorokan. Mengunyah tembakau, minum alkohol dan mengonsumsi makanan pedas juga bisa membuat tenggorokan Anda sakit.
  • Otot tegang pada tenggorokan. Otot di tenggorokan Anda bisa menegang, karena Anda selalu sering berteriak, seperti pada acara olah raga, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.

Penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga dikenal sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung, yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Penyakit asam lambung merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.
Infeksi HIV. Sakit tenggorokan dan gejala flu lainnya terkadang muncul lebih awal pada seseorang yang terinfeksi HIV. Seseorang yang positif mengalami HIV, mungkin akan mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi. Infeksi sakit tenggorokan ini lebih sering terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tumor. Tumor kanker tenggorokan, lidah, dan laring bisa menyebabkan radang tenggorokan. Tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, sulit menelan, sesak napas, benjolan di leher, dan darah dalam air liur.

Siapa yang berisiko terkena radang tenggorokan (faringitis)?
Meskipun setiap orang sangat besar kemungkinannya untuk mengalami sakit tenggorokan. Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih rentan terkena faringitis, antara lain:
  • Usia. Anak-anak dan remaja memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami sakit tenggorokan. Radang tenggorokan pada anak-anak biasanya banyak disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Asap rokok. Merokok dan asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan Anda. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan dan laring (kotak suara).
  • Alergi. Alergi musiman atau reaksi alergi yang terus-menerus terhadap debu, jamur atau bulu hewan peliharaan akan membuat sakit tenggorokan Anda akan lebih parah.
  • Paparan iritan kimia. Polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan Anda.
  • Infeksi sinus parah. Lendir atau mukus yang dihasilkan oleh sinus berfungsi membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang masuk ke paru-paru. Lendir ini mengalir ke hidung melalui saluran-saluran kecil. Saluran ini bisa terhalang jika sinus terinfeksi atau mengalami peradangan dan menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Tempat berkumpulnya virus dan bakteri. Infeksi virus dan bakteri bisa menyebar dengan mudah di tempat orang berkumpul, baik di pusat penitipan anak, ruang kelas, kantor atau pesawat terbang.
  • Sistem imun lemah. Anda akan lebih rentan terhadap infeksi jika daya tahan tubuh Anda lemah. Sistem daya tahan tubuh yang lemah ini biasanya disebabkan oleh suatu penyakit seperti HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, atau karena stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.

Namun perlu Anda ingat, jika Anda tidak menemukan faktor risiko, bukan berarti Anda tidak akan pernah mengalami sakit tenggorokan. Konsultasikan selalu kondisi kesehatan kepada dokter jika Anda merasakan perubahan tidak normal pada tubuh Anda.

Apa saja obat radang tenggorokan yang sering digunakan?
Mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Kondisi penderita akan membaik dalam waktu 5-7 hari. Walau demikian, karena rasa tidak nyaman yang dirasakan, obat radang tenggorokan terkadang tetap diperlukan, analgesik atau obat-obatan pereda sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol, umumnya disarankan untuk menangani sakit tenggorokan, terutama jika disertai demam dan terjadi pada anak. Berikut ini adalah panduan untuk mengonsumsinya:
  • Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.
  • Parasetamol merupakan alternatif terapi bagi anak-anak dan mereka yang tidak bisa mengonsumsi ibuprofen.
  • Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.
  • Penggunaan antibiotik

Antibiotik sebagai obat radang tenggorokan diberikan pada sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Setiap antiobiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan meski gejala sakit tenggorokan sudah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain tubuh yang dapat memperparah keadaan penderita.

Jika hal ini terjadi pada anak-anak yang sakit tenggorokan akibat streptocoocus, risiko terjadinya demam reumatik dan peradangan serius pada ginjal akan meningkat.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis radang tenggorokan?
Dokter membuat diagnosis dari riwayat pengobatan atau pemeriksaan fisik di sekitar telinga dan tenggorokan. Jika Anda mungkin mengalami infeksi streptococcus (penyebab radang tenggorokan), dokter akan memeriksa cairan di dalam tenggorokan. Tes darah bisa dilakukan bila dokter mencurigai bahwa ada penyakit lainnya misalnya demam kelenjar (demam karena jumlah sel darah putih meningkat).

Dokter akan mencoba melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menentukan penyebab timbulnya sakit tenggorokan yang Anda derita. Dengan menggunakan senter kecil, tenggorokan Anda akan diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi berupa kemerahan atau bercak putih. Dokter juga akan meraba leher untuk memeriksa pembesaran kelenjar dan mendengarkan suara pernapasan menggunakan stetoskop.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa tes apusan tenggorokan dan tes darah. Dokter mungkin akan mengambil sedikit sampel cairan di belakang tenggorokan. Kemudian sampel ini akan dites untuk mengetahui apakah bakteri streptocoocus merupakan penyebab sakit tenggorokan. Selain itu, tes darah mungkin akan dilakukan untuk mengetahui apakah penyebab sakit tenggorokan disebabkan oleh virus atau bakteri.

Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang tenggorokan?
Umumnya sakit tenggorokan dapat sembuh dalam kurang dari satu minggu. Beberapa tips dan obat radang tenggorokan dapat membantu memperingan gejala yang Anda alami. Anda disarankan melakukan beberapa hal berikut jika sedang terkena sakit tenggorokan:
  • Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak
  • Hindari merokok atau menghirup asap rokok
  • Berkumurlah dengan air garam atau obat kumur antiseptik
  • Perbanyak konsumsi air minum
  • Pasien dewasa dapat mengisap es batu atau permen pelega tenggorokan
  • Hindari minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat menyebabkan iritasi
  • Istirahat yang cukup, termasuk membatasi berbicara untuk sementara
  • Ciptakan udara yang nyaman agar tidak terlalu kering dan memicu iritasi pada tenggorokan
  • Isap permen pelega tenggorokan atau permen biasa untuk meningkatkan produksi air liur pencegah tenggorokan kering
  • Hindari zat pemicu iritasi, seperti asap rokok

Bagaimana cara mencegah sakit tenggorokan?
Meskipun sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh banyak hal, terdapat beberapa cara tertentu untuk mencegah timbulnya kondisi tersebut. Hal-hal berikut ini dapat mengurangi risiko infeksi:
  • Selalu cuci tangan dengan teratur, terutama setelah menggunakan fasilitas umum. Selalu bawa cairan antiseptik jika Anda jauh dari jangkauan keran air.
  • Bersihkan barang-barang yang sering digunakan bersama di rumah atau tempat kerja, seperti gagang telepon, gagang pintu, pengendali TV.
  • Hindari berbagi-bagi makanan, minuman, serta peralatan makan dan minum.
  • Hindari asap rokok.
  • Hindari sumber alergi atau iritasi lain yang dapat menjadi pemicu sakit tenggorokan, misalnya debu dan serbuk sari.

Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/radang-tenggorokan-faringitis/
Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI


Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI

Bioglass Mini | Bioglass 2+ | Bioglass X | Bioglass Manfaat | Bioglass MCI | Bioglass Asli | Bioglass Buat Asma | Bioglass Biomini | Bioglass Buat Diabetes | Bioglass Batu Ginjal | Bioglass dan Manfaatnya | Bioglass dan Biomini | Bioglass Ditempel | Bioglass Dari MCI | Bioglass Direndam | Bioglass Energy | Bioglass Fungsi | Bioglass Fungsinya | Bioglass Asam Urat | Bioglass untuk Kolesterol | Bioglass untuk Vertigo | MLM MCI